CERITA DEWASA | CERITA MESUM | CERITA SEX | CERITA PORNO | FOTO PORNO
Cerita sex ini berawal dari kejadian dimulai ketika saya menginap di
rumah om saya di daerah bandung, cerita kegilaan ini menghasilkan cerita
dewasa seks yang ga biasa, yaitu main seks dengan tante ku sendiri yang
memang kalo dibilang luar biasa body nya, memang aku sering berfikir
yang neko-neko ketika aku berada di sampingnya, gimana nggak, aku
seringmenemui tante ku tersebut habis mandi hanya pake handuk, padahal
tubuhnya yang molek dan seksi dengan tonjolan dada yang mantab itu
selalu terlihat menyembul sebagai belahan di sela-sela handuk yang
dipake, semakin sering aku ngelihat semakin horny juga ku dan kadang
karena tak kuasa maka aku langsung lari ke toilet untuk onani. Ok aku
cerita cerita seks ini, begini kisahnya, om saya telah menikah dan
memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur 3 dan 5 tahun, serta memiliki
istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun.
Awal kisah sex adalah pada hari sabtu malam saya mendengar
pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om saya dengan
tante saya. Ternyata penyakit ‘gatel’ om saya kambuh lagi yaitu sering
pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan
tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang
pulangnya bisa pada hari Minggu malam. Entahlah apa yang dilakukan di
sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di
rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.
“Gubrak..” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya
kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam
kamar terdengar tante saya berteriak, “Nggak usah pulang sekalian, cepet
ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata, “Wah ribut lagi.” Om Pram langsung
berjalan keluar rumah, menstarter mobil Tarunanya dan pergi entah ke
mana.
Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke
dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan
kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa
terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung
bunuh diri.
Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di
depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari
pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia
dan dengan pelan.
Aku bertanya, “Kenapa Tan? Om kambuh lagi?”
Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak
tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku
hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis
mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum
berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis
mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang
pergi menginap di rumah adik Tante Sis. Dan mungkin juga Tante Sis
mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan,
daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas
lutut). Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya
dari pada Tante Sis.
Tiba-tiba Tante Sis berkata, “Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi
sama Tante. Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke depok,
ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi.”
Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah
kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira
berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster
yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku
itu.
Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis menanyakan sesuatu,
aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya
lebih dekat lagi).
“Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!”
“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”
Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan
berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok.” (tapi
pikiranku sudah mulai macam-macam).
“Tapi Tante denger dia punya pacar di surabaya, malahan Tante kemarin
pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella.”
“Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin
itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”
Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis
karena tangan kiriku masih memegang tangannya. Perlahan-lahan pahanya
kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa
tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.
Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan
berdiri dari duduknya, “Saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar
sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang
juga!” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.
Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku
berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku
berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil berjalan aku
berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan
kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan
biologisku kusalurkan lewat tanganku.
Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia
hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah
bercampur sedih menjadi satu). Aku membalikkan badan lagi dan di
pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku
menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik
menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang aku perbuat.
Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang.
“Mau apa kamu?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget.
“Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar
barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan
memuaskan Tante”. Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia
meronta-ronta, Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat
kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.
“Lepasin Tante, deh,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak
peduli dengan rontaannya. Dasternya kusingkap ke atas. Ternyata Tante
Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit
kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian
atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku
langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan
tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati
seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.
Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi
pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan
celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya
yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang
walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).
kemaluanku telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah menyelimuti
semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini adalah isteri pamanku
sendiri….yaitu tanteku….
Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU……….. ,
Aku agak kesulitan menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku
meleset keatas dan bahkan kadang meleset kearah lubang anus tanteku .
ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan
menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini……………………………………..
“heh, jangan, aku Tantemu tolong lepasin, ampun, Tante minta ampun”. Aku
sudah tidak peduli lagi Rengekannya. …….usahaku kepalang tanggung dan
harus berhasil……karena gagalpun mungkin akibatnya akan sama
bahkan mungkin lebih fatal akibatnya…….
Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang
keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.
“Auuhh, sakit, aduh.. Tante minta ampun.. tolong jangan lakukan
…..lepasin Tante..” Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan,
tetapi senjataku sudah di dalam, “Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan
punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Sis
hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.
Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun,
……..tanteku menggelinjang hebat…..seakan akan masih ada sedikit
pemberontakan dalam dirinya….
ssshhhhhhhhh….tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan
kepalanya kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku…….kemudian Dia
hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar. Kucium
keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik
dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak
sayang lagi, biar saya yang menyayangi Tante.” Tante Sis hanya diam
saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan
goyanganku.
kemaluanku kudorong perlahan …seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama……..
cllkk….clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan
tanteku…….seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya
yangbetul betul enak……
…
Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin
basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat
mungkin tanteku sedang orgasme……………………………………. ……………
kudiamkan sejenak …..kubiarkan tanteku menikmati orgasmenya………kubenamkan
lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat tubuhnya iapun membalasnya
erat…..kurasakan tubuh tanteku bergetar….
kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya…….
kubalik badan tanteku dan sekarang dia dalam posisi diatas……kemaluanku
masih terbenam dalam kewanitaan tanteku……tapi dia hanya diam saja sambil
merebahkan tubuhnya diatas tubuhku,….lalu kuangkat pinggul tanteku
perlahan…..dan menurunkannya lagi….kuangkat lagi……dan kuturunkan
lagi…….kemaluanku yang berdiri tegak menyodok deras keatas …kelubang
nikmatnya……
ahirnya tanpa kubantu ….tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun…..
oooooooccchhhhhhhh…….aku yang blingsatan kenikmatan…
rupanya tanteku mahir dengan goyangannya diposisi atas….
kenikmatan maximum kudapatkan dalam posisi ini….
rupanya tanteku mengetahui keadaan ini …ia tambah menggoyang goyangkan
pantatnya meliuk liuk persis pantat Anisa bahar penyanyi dangdut dengan
goyang patah patahnya…….
oooooochhhhhh,…………sshhh……kali ini aku yang mirip orang kepedasan
aku mengangkat kepalaku…kuhisap puting susu tanteku…..
ia mengerang……..goyangannya tambah dipercepat….
dan 5 menit berjalan …….tanteku bergetar lagi……ia telah mendapatkan orgasmenya yang kedua……
pundakku dicengkeramnya erat……
ssshhhhhhh………bibir bawahnya digigit…sambil kepalanya menengadah keatas…..
“….******* kamu…….tante kok bisa jadi gini…..ssssshhhh
….tante udah 2 kali kluarrrrrrrr…”…..
aku hanya tersenyum…..
“tulangku rasa lepas semua to….”
aku kembali tersenyum…
“tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu..”
kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional..
kugenjot dengan deras kewanitaannya…..
oooohhh oohhh….ssshhhhh
tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku…………..
aku pun sudah kepengen nyampe…….
dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya.
ssshhhhhh……aaachhhhhhh………………..
spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku……..
mata tanteku sayu menatapku klimaks………
permainan panjang yang sangat melelahkan……yang diawali dengan pemaksaan
dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang
sama sama diraih…….
kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku…………………..
“kamu harus menjaga rahasia ini lo…..”
aku hanya mengangguk….
dan sekarang tanteku tak perduli lagi kalau om ku mau pulang atau tidak…….
karena kalau om ku keluar malam maka tanteku akan menghubungiku via HP untuk segera kerumahnya……
ada kalanya, semua tak berahir di ranjang…kepuasan bisa diwujudkan bermacam-macam.
Belum ada tanggapan untuk "TANTEKU HOT BANGET"
Posting Komentar